Description
MOJOKSTORE.COM / Non Fiksi / Seribu Masjid Satu Jumlahnya (Emha Ainun Nadjib)
+++
Bahkan seribu masjid, sejuta masjid
Niscaya hanya satu belaka jumlahnya
Sebab tujuh samudra gerakan sejarah
Bergetar dalam satu ukhuwwah Islamiyyah
Dalam buku ini, pembaca akan mendapati ungkapan cinta seorang manusia kepada sesamanya dan Penciptanya. Meskipun tetap dengan nada yang kadang menusuk tajam—karena sarat kritik atas kehidupan sosial kita yang pincang—kelima puluh proisi yang tampil di sini mencuatkan kepekaan dan kedalaman pemikiran seorang seniman dalam menangkap ayat-ayat Tuhan.
***
Assalamu‘alaikum
Di penghujung 1989, saya berusaha “mencuri” kesempatan untuk menghimpun puisi-puisi yang selama beberapa tahun ini pada umumnya hanya saya publikasikan secara lisan, yakni membacakannya di berbagai forum dan kalangan masyarakat—di berbagai kota, daerah, pulau—rata-rata tiga kali sebulan.
Pengumpulan yang saya lakukan berdasarkan jenis nuansa, wilayah tema, konteks, serta proyeksi terhadap “segmen pasar” pendengar atau pembaca. Ada kumpulan puisi sosial yang biasanya untuk para mahasiswa. Ada kumpulan puisi cinta buat peristiwa-peristiwa khusus. Ada puisi yang—katakanlah—eksklusif individual, yang nuansanya amat pribadi tapi ternyata memuat juga refleksi-refleksi sosial.
Dan Seribu Masjid, Satu Jumlahnya adalah puisi-puisi yang selama ini saya pergaulkan dengan berbagai jamaah kaum Muslim di berbagai tempat. Pola ungkap dan idiom-idiom yang saya gunakan, bahkan keseluruhan substansi dan bentukannya saya usahakan orientatif dan kontekstual terhadap alam kehidupan mereka.
Kemudian di samping kumpulan Lautan Jilbab yang telah terbit pada 1989 ini, yang belum berhasil saya selesaikan sejak 1984 adalah Syair Al-Asma’ Al-Husna’. Sangat berat menuliskannya.
Sebagian dari puisi-puisi Seribu Masjid, Satu Jumlahnya ini, merupakan hasil revisi final dari beberapa puisi yang—di samping saya publikasikan secara lisan—pernah termuat dalam semacam penerbitan darurat dan lepas untuk kepentingan acara tertentu.
Beribu syukur kepada Allah, pemilik segala ilmu dan satu-satunya pelontar ilham. Terima kasih berat kepada semua ikhwan dan akhwat, kepada seluruh alam dan malaikat, atas kemesraan kerja sama dalam usaha mengkhalifahi kehendak-kehendak Allah.
Wassalam