Slilit Sang Kiai

Rp 85.000

Buku ini jelas memperlihatkan sosok penulisnya, Emha Ainun Nadjib, sebagai cendekiawan yang kritis sekaligus penyair yang kerap lebih suka menafikan aturan-aturan konvensional. Di dalamnya, Emha menuangkan segenap gagasan dan uneg-uneg-nya tentang “persoalan-persoalan darurat bagi bangsa yang berduka”.

In stock

Description

Description

MOJOKSTORE.COM / Non Fiksi / Slilit Sang Kiai (Emha Ainun Najib)

+++

Ide-ide dan sepak terjangnya sering bernada kritis dan mengejutkan. Minatnya luas, mencakup berbagai masalah hangat di bidang sosial, budaya, dan politik. Buku ini jelas memperlihatkan sosok penulisnya, Emha Ainun Nadjib, sebagai cendekiawan yang kritis sekaligus penyair yang kerap lebih suka menafikan aturan-aturan konvensional. Di dalamnya, Emha menuangkan segenap gagasan dan uneg-uneg-nya tentang “persoalan-persoalan darurat bagi bangsa yang berduka”.

SLILIT sang kiai adalah “kumpulan kolom”, bukan “buku”. Artinya, kumpulan ini bukan paparan gagasan yang sejak semula secara sadar disusun dalam suatu rakitan sistemik, sebagaimana lazimnya sebuah buku disusun. Ibarat pementasan di panggung, kolom-kolom ini adalah sederetan lagu yang masing-masing mengalir sendiri-sendiri, meskipun penyusunannya diupayakan agar aliran-aliran itu bertemu di sana-sini dan membangun suatu keutuhan nuansa.

Cara membaca “kumpulan kolom” dengan demikian juga berbeda pola intensitas, konsentrasi, dan ritmenya dibanding dengan cara membaca “buku”. Kita bisa mendengarkan satu nomor lagu pada suatu sore yang senggang, kemudian esok harinya kita putar lagi kaset untuk sebuah lagu lain yang bisa tak usah ada hubungannya dengan lagu kemarin sore.

Juga, kolom bukan artikel ilmiah, makalah diskusi, atau lembaran kertas kerja. Kolom tidak berambisi untuk menyajikan sebuah argumen yang dibangun secara ketat dengan dukungan data empirik yang “akurat”. Kolom lebih merupakan obrolan yang ringkas, namun cerdas dan memikat.

Barangkali hal itu yang menyebabkan kolom tidak terjebak oleh bahasa-bahasa teknis yang kelewat akademis sehingga kaku dan kering. Sebuah kolom lebih suka menggedor perasaan dan kesadaran manusia tanpa harus terjatuh pada beban discourse akademis. Bahkan, terkadang berangkat dari “sekadar” fenomena keseharian yang mungkin remeh, meskipun tidak menabukan tema-tema makro, gelombang sejarah manusia, persoalan politik, ekonomi, serta problem-problem kebudayaan.

Additional information

Additional information

Weight 0,3 kg
Penulis

Emha Ainun Nadjib

Penerbit

Mizan

Jumlah Halaman

312

Dimensi

14 x 21 cm

ISBN

978-602-441-112-1

Jenis Sampul

Soft Cover